ARTICLE AD BOX
NEGARA, NusaBali
Desifit dalam rancangan APBD Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran (TA) 2025 yang awalnya diproyeksi mencapai Rp 95 miliar – Rp 106 miliar, akhirnya diturunkan menjadi sebesar Rp 40 miliar.
Penyesuaian defisit itu terungkap dalam APBD Jembrana TA 2025 yang disahkan dalam Rapat Paripurna DPRD Jembrana di Ruang Sidang Utama DPRD Jembrana, Selasa (19/11). Adapun postur APBD Jembrana 2025 yang telah disahkan, terdiri dari pendapatan daerah Rp 1.129.893.435.155, belanja daerah Rp 1.169.893.435.155, dengan defisit Rp 40.000.000.000.
Ketua DPRD Jembrana yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi saat dikonfirmasi, Selasa kemarin, menyatakan penyesuaian defisit itu dilakukan sebagai upaya menyehatkan APBD Jembrana. Selama 2 tahun terakhir ini, situasi APBD Jembrana selalu kacau lantaran defisit yang terlalu tinggi.
“Di 2024 pada saat pembahasan APBD perubahan kemarin, kami sampai me-nol-kan semua program untuk menyesuaikan dengan anggaran yang ada. Sampai begitu kami menyiasati kemarin,” ujar Sri Sutharmi.
Berkaca dari situasi itu, Sri Sutharmi mengambil kebijakan untuk menekan angka defisit yang juga kembali diproyeksikan terlalu tinggi pada rancangan APBD 2025. Kebetulan dalam proses pembahasan tersebut, diketahui ada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2024 yang mengatur terkait batasan desifit. Untuk Kabupaten Jembrana hanya diperkenankan memproyeksikan defisit maksimal 3,55 persen dari pendapatan daerah sehingga disesuaikan defisit menjadi Rp 40 miliar.
“Kalau estimasi defisit sebelumnya dipasang sebesar Rp 95 miliar sampai Rp 106 miliar. Ya itu jelas sangat besar. Sedangan prognosa dari SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) kita hanya Rp 33 miliar. Sedangkan kalau kita pasang defisit sampai Rp 106 miliar, apa yang akan terjadi di tahun 2025? Tentu saya tidak mau APBD kita kacau lagi,” ucap Sri Sutharmi.
Dengan memasang defisit sesuai kemampuan, Sri Sutharmi berharap seluruh kegiatan ataupun program yang telah direncanakan sedemikan rupa dapat terlaksana dengan baik. "Yang penting kita buat sehat terlebih dahulu APBD. Kalaupun nanti ada penambahan, baik dari PAD (pendapatan asli daerah) dan lain-lain, kalau sudah ada penambahan nanti kan bisa surplus. Surplus itu yang bisa kita pergunakan untuk menambah kegiatan-kegiatan yang mungkin kita bisa pasang di APBD Perubahan,” ucap Sri Sutharmi.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jembrana I Ketut Sukra Negara saat menyampaikan pendapat akhir dalam rapat paripurna kemarin, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam pembahasan APBD 2025. Dengan ditetapkannya APBD ini, pihaknya berharap kerja sama yang telah dibangun bersama agar terus terjaga untuk terus memacu pembangunan daerah.
"Sebagai institusi yang memiliki tugas membawa aspirasi rakyat, saya mengajak pimpinan dan segenap anggota DPRD, bersama-sama demi masyarakat Jembrana mengawasi pelaksanaan program dan kegiatan yang telah kita rancang bersama. Sehingga pelaksanaannya mampu membawa dampak positif bagi kepentingan masyarakat Jembrana,” kata Pjs Sukra Negara. 7 ode