ARTICLE AD BOX
Pada hari pertama, rangkaian acara mencakup lomba mewarnai, lomba Tari Condong, lomba busana adat, dan penyerahan hadiah bagi para pemenang. Sementara itu, hari kedua menampilkan jalan sehat dan senam bersama, safari kesehatan, serta hiburan musik untuk memeriahkan suasana.
I Putu Gede Agus Suryawan (36), selaku panitia Suka Fest 2, menjelaskan bahwa festival ini merupakan wujud komitmen Desa Sumerta Kaja dalam mempromosikan pelestarian budaya Bali sekaligus memberikan ruang rekreasi bagi warga. “Festival ini kami gelar untuk memberikan wadah hiburan dan ajang pelestarian budaya bagi masyarakat, terutama warga Sumerta Kaja. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi UMKM lokal untuk turut serta,” ujar Agus.
Peresmian Suka Fest 2 dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Desa dan Masyarakat Desa (DPDMD) Kota Denpasar dan turut dihadiri oleh Camat Denpasar Timur, tokoh masyarakat, perbekel Desa Sumerta Kelod, perbekel Desa Sumerta Kauh, kelurahan Sumerta, serta beberapa elemen lainnya. Festival ini melibatkan FKAKD (Forum Komunikasi Antar Kepala Desa), PKK, Posyandu, Karang Taruna, dan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat).
Menurut Agus, pemilihan RRI Denpasar sebagai lokasi festival didasarkan pada luas area yang memadai untuk menggelar acara besar dan memungkinkan kehadiran berbagai pihak. “Kami memilih lokasi ini karena tempatnya terbuka dan luas, sehingga bisa melibatkan lebih banyak UMKM lokal dan komunitas masyarakat,” tambahnya.
Suka Fest, yang merupakan inisiatif desa dan dikelola oleh Karang Taruna Sumerta Kaja, telah memasuki tahun kedua penyelenggaraannya. Tahun ini, Suka Fest 2 turut didukung oleh FKAKD sebagai wujud kolaborasi antar-lembaga di desa. Acara ini sekaligus memperingati hari ulang tahun Desa Sumerta Kaja yang ke-42 dan dibiayai dari APBDes.
Selain itu, Agus menyampaikan bahwa Suka Fest 2 memberikan ruang bagi anak-anak dan lansia untuk berpartisipasi, sehingga menciptakan suasana inklusif. “Keunikan Suka Fest 2 adalah kesempatan bagi anak-anak untuk menampilkan bakat seni mereka serta partisipasi lansia dalam lomba busana adat. Ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap UMKM lokal yang telah mendukung desa,” kata Agus.
Dengan mengusung tema ‘Selaras Asih’, sesuai dengan motto Kota Denpasar “Vasudaiva Kutumbakam,” Suka Fest 2 berhasil digelar dengan alokasi anggaran sekitar Rp190 juta. Agus berharap, ke depannya Suka Fest bisa diselenggarakan setiap tahun dan menjadi ajang yang semakin meriah serta lebih matang dalam persiapan.
“Harapan kami, Suka Fest dapat terus diadakan tiap tahun dengan persiapan yang lebih baik, tim yang solid, dan dukungan sarana prasarana yang memadai,” pungkasnya. *m03