ARTICLE AD BOX
Di laga final itu, gantian Thailand akan menjamu Vietnam, di Stadion Rajamangala, Bangkok, Minggu (5/1) malam, pukul 21.00 WITA. Duel dua tim besar Asia Tenggara itu juga jadi laga antara dua pelatih asal raksasa Asia, yakni Kim Sang Sik dari Korea Selatan dan Masatada Ishii dari Jepang.
"Ini bukan hanya pertandingan antara dua tim, tapi juga tentang kebanggaan nasionalisme di antara dua negara. Kami adalah pelatih dari Korea Selatan dan Jepang dengan rivalitas di dalam sepak bola. Tapi saya hanya ingin fokus pada laga final," kata Kim Sang Sik, dikutip dari 24h.
"Ishii dan saya tidak punya masalah satu sama lain. Beberapa hari lalu, saya mengalahkannya. Kini kami ke Thailand untuk mengulang kemenangan dan menjuarai turnamen ini," ujar Kim Sang Sik.
Lebih lanjut pelatih 48 tahun itu mengatakan bisa menjuarai Piala AFF 2024 akan jadi prestasi membanggakan. Terlebih Vietnam ingin mengulang kejayaan di Asia Tenggara saat menjuarai Piala AFF 2018.
"Ini akan jadi hadiah spesial bagi penggemar di Vietnam dan Korea Selatan. Vietnam tidak juara [Piala AFF] selama enam tahun. Beberapa bulan ke belakang tidak mudah bagi saya dan para pemain mempelajari taktik serta jadi tim kolektif seperti sekarang," ucap Kim Sang Sik.
Lebih lanjut, Kim Sang Sik menegaskan tidak khawatir dengan status tandang di leg kedua final Piala AFF 2024. Berlaga di Stadion Rajamangala, Bangkok, The Golden Stars akan menerima tekanan ekstra dari puluhan ribu suporter tim Gajah Perang.
"Mereka punya semangat yang stabil jadi situasi ini tidak akan jadi masalah besar bagi tim," kata Kim Sang Sik. *