ARTICLE AD BOX
Dalam kunjungan tersebut, Wamen menyerap aspirasi dari Pemkab Badung dan pelaku usaha kopi, demi meningkatkan produksi dan penjualan.
Turut hadir dalam kesempatan ini Plt Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian RI, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma RI, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kadis Pertanian dan Pangan Badung, Kepala BPSIP Provinsi Bali, dan para petani di lingkungan Agro Techno Park.
Wamen Sudaryono dalam kesempatan tersebut meminta Ditjen membuat sebuah model pertanian modern yang berkaitan dengan kopi. Hal ini pun akan dimulai dengan percontohan, jika berhasil akan terus direplikasi. “Sebenarnya untuk berkebun kopi harus seperti apa. Modelnya itu satu hektar harus berapa pohon yang ditanam. Termasuk perlu berapa orang, caranya bagaimana. Untu masalah tenaga kerjanya kami training,” katanya.
Pihaknya pun menargetkan perkebunan kopi dalam satu hektar dapat menghasilkan 8 ton. Hal ini lah yang diharapkan dapat dibuatkan model terbaik, sehingga akan disiapkan model dari hulu ke hilirnya. “Presiden Prabowo telah menargetkan, kita harus menjadi juara di dunia terutama kopi, kemudian karet, dan cengkeh,” tegasnya.
Sementara, Pj Sekda Badung mengatakan sedang program insentif produk pertanian sesuai dengan arahan pimpinan. Insentif produk pertanian ini adalah pemerintah akan mengkaji dan memberikan jaminan harga pokok produksi (HPP) plus 20 persen. “Selama ini petani kita tarik ulur mau menanam, telah menanam apakah ada yang membeli. Seperti itu selalu pertanian. Padahal kami telah memberikan subsidi pupuk, alat benih, alat pertanian, namun setelah mereka panen yang mengambil tidak ada. Sehingga jerih payah mereka seperti tidak ada yang mengambil, seperti tidak terselesaikan terkait dengan penjualan,” ujarnya.
“Untuk itu, melalui HPP plus 20 persen, pemerintah yang akan menjamin, sehingga generasi muda kita ada yang akan mau berusaha menjadi petani. Kami mohon arahan kaitan dengan program-program ini mudah-mudahan dapat diberikan bantuan berupa peningkatan SDM, peningkatan alat untuk distribusi, sehingga hilirnya untuk petani kita sejahtera,” imbuh Surya Suamba. @ ind