ARTICLE AD BOX
I Ketut Budayasa, ST, M.Pd, Kepala Sekolah SMP Dwijendra Denpasar, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan upaya sekolah untuk membangkitkan kreativitas siswa sekaligus melestarikan sastra. “Bulan Bahasa ini kami isi dengan lomba teatrikal musikalisasi puisi, di mana siswa dapat menampilkan karya sastra dalam bentuk yang kreatif. Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya menulis puisi secara individu, tetapi juga berkolaborasi dalam bentuk pertunjukan yang melibatkan elemen drama dan musik,” ungkap Budayasa.
Budayasa menambahkan bahwa bentuk kegiatan teatrikal ini dapat menjadi wadah bagi siswa untuk lebih menonjolkan bakat dan kreativitas mereka. “Melalui lomba ini, kami melihat banyak siswa yang selama ini tampak pendiam ternyata memiliki bakat luar biasa ketika diberi kesempatan tampil dalam kegiatan sastra,” katanya.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Komite Sekolah, Ketua Yayasan Dwijendra beserta Sekretaris, serta Kabag Pendidikan Yayasan Dwijendra. Selama tiga minggu sebelum pelaksanaan lomba, para siswa sudah mulai berlatih, membuat perencanaan, dan mempersiapkan kreasi mereka dengan sungguh-sungguh.
“Kegiatan ini menunjukkan semangat siswa untuk menjadi yang terbaik. Hal ini terbukti dari antusiasme mereka dalam latihan dan persiapan yang intens,” tambah Budayasa. Menurutnya, kegiatan seperti ini juga penting untuk membentuk karakter siswa dalam menghadapi perkembangan zaman, dengan tetap menjaga nilai-nilai sastra dan budaya.
Tim Juri dalam Lomba Bulan Bahasa di SMP Dwijendra Denpasar.
Sebagai sekolah berbasis agama Hindu, SMP Dwijendra Denpasar menjadikan acara Bulan Bahasa sebagai bentuk pelestarian budaya Bali. “Tentu, sastra sangat erat kaitannya dengan budaya Bali. Ke depan, kami akan meningkatkan kualitas kegiatan sastra ini, khususnya pada Bulan Bahasa Bali yang diperingati setiap Februari, agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan tetap berlandaskan budaya lokal,” ujar Budayasa.
Dengan kegiatan ini, SMP Dwijendra Denpasar berharap bisa terus memberikan wadah bagi siswa untuk mengasah bakat mereka, serta membangun generasi muda yang peduli terhadap sastra dan budaya, baik di tingkat lokal maupun nasional. *m03