Warning: session_start(): open(/home/kabarupdateindon/public_html/src/var/sessions/sess_766e70ecdbc19363312d6d4340fda804, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/kabarupdateindon/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/kabarupdateindon/public_html/src/var/sessions) in /home/kabarupdateindon/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Ogoh-Ogoh Seminyak Jadi Magnet Wisatawan Sambut Tahun Baru Caka 1947 - Detiknews

Ogoh-Ogoh Seminyak Jadi Magnet Wisatawan Sambut Tahun Baru Caka 1947

3 days ago 2
ARTICLE AD BOX
Ketua ST Bhakti Yowana Mandala, I Kadek Eri Anggara, 23, menjelaskan bahwa pengerjaan ogoh-ogoh dimulai pada 7 Desember 2024. "Prosesnya masih panjang menuju tahap finishing. Kami menampilkan dua tokoh karakter dengan tema pewayangan yang kental dengan ornamentasi dan budaya Bali," kata Eri, Jumat (15/12/2024).

Eri menuturkan, anggaran pembuatan ogoh-ogoh ini mencapai Rp40 juta, yang telah disepakati oleh seluruh anggota ST. Mereka menggunakan sistem bongkar pasang pada bagian atas untuk mempermudah pengerjaan, sementara bagian bawah dibuat paten untuk menjaga stabilitas.


Yang menarik, rancangan ogoh-ogoh mereka tak hanya memamerkan ornamen ukiran khas Bali dan busana adat, tetapi juga mengadaptasi teknologi modern. "Perkembangan seni ogoh-ogoh semakin luar biasa. Kini, ada unsur seni rupa yang berkolaborasi dengan teknologi sehingga bentuknya lebih realistis dan detail," jelasnya.

Ogoh-ogoh, yang selama ini dikenal sebagai representasi seni rupa dan budaya Bali, menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Eri mengatakan, tradisi ini tidak hanya dinikmati masyarakat lokal tetapi juga mencuri perhatian wisatawan mancanegara.

"Di Seminyak, ogoh-ogoh tidak hanya dipandang sebagai karya seni, tetapi juga sebagai atraksi yang menghidupkan suasana jalanan menjelang malam pengarakan. Wisatawan internasional sangat antusias menyaksikan arak-arakan ini, sering kali terlihat kagum dengan detail dan cerita di balik setiap ogoh-ogoh," ungkapnya.

Tradisi ini menjadi pemandangan khas di beberapa titik strategis di Badung, termasuk kawasan wisata yang ramai seperti Seminyak. Wisatawan diajak memahami kekayaan budaya Bali melalui representasi Bhuta Kala, dengan nilai spiritual yang mendalam.

Eri berharap tradisi ogoh-ogoh terus berkembang, tanpa kehilangan nilai-nilai budaya. "Melalui inovasi baru, kreativitas anak muda di ST harus terus ditingkatkan. Di sisi lain, melestarikan budaya seperti tema pewayangan, ukiran Bali, dan busana adat tetap menjadi prioritas utama kami," katanya.

Dengan berbagai persiapan tersebut, ST Bhakti Yowana Mandala siap menyambut Tahun Baru Caka 1947 dengan penuh semangat. Bukan hanya menjadi perayaan lokal, tradisi ogoh-ogoh menjadi salah satu contoh bagaimana Bali mampu menyatukan seni dan budaya dalam sebuah atraksi yang menarik perhatian dunia. *m03

Read Entire Article