ARTICLE AD BOX
"Kami mengusung konsep pertarungan saudara, yakni Subali dan Sugriwa, sebagai tema ogoh-ogoh kami tahun ini," kata Nyoman Agus Ary Wijaya, salah satu anggota ST Jaladi Yowana, Sabtu (4/1/2025) malam.
Agus, yang untuk pertama kalinya aktif langsung setelah menjadi asisten senior di banjar, mengatakan pengerjaan ogoh-ogoh telah dimulai sejak Desember 2024. Hingga saat ini, proses pembuatan ogoh-ogoh sudah mencapai 40 persen dan dirancang dengan struktur permanen.
Menurutnya, ogoh-ogoh tersebut akan dilibatkan dalam ajang "tarung bebas" tingkat Denpasar. Meskipun anggaran pembuatan yang mereka kelola terbatas, yakni sebesar Rp20 juta, para anggota banjar tetap antusias untuk memberikan hasil terbaik.
"Kami berusaha maksimal meskipun dengan anggaran minim. Harapan saya, tarung bebas ini dapat memberikan dampak positif dan tidak menjadi sumber keributan," ujar Agus.
ST Jaladi Yowana menjadi salah satu peserta yang berkomitmen menonjolkan unsur kreativitas dan budaya Bali dalam festival ogoh-ogoh, yang juga menjadi daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan menjelang Nyepi. *m03